Dilannews.com, Seluma – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seluma Novrizal mengatakan, meski persentase angka kemiskinan di Kabupaten Seluma tetap 18,36 persen. Namun justru garis kemiskinan mengalami peningkatan. Untuk garis kemiskinan Kabupaten Seluma paling tinggi ke lima dari 10 kabupaten kota yang ada di Provinsi Bengkulu. Pencapaian yang bagus bagi Seluma. Ia mengatakan yang menjadi indikator garis kemiskinan ini adalah daya beli dan harga jual yang ada di kabupaten setempat.
“Jadi ada 570 blok yang disurvei. Dalam satu blok itu ada 10 rumah tangga. Jadi dari itulah penentuan persentase penduduk miskin,” Ujar Novrizal, Selasa (31/01/2023).
Lanjutnya, garis kemiskinan di setiap kabupaten kota itu berbeda. Untuk garis kemiskinan dengan angka kemiskinan berbeda bukan dalam satu survei yang sama. Yang menjadi indikator garis kemiskinan adalah harga komoditi. Apabila garis kemiskinan tinggi maka harga di Kabupaten Seluma lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di kabupaten lain.
“Jika dibandingkan dengan kabupaten lain, Kabupaten Seluma biaya hidupnya lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain. Belum lagi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Seluma yaitu 210.000 jiwa. Jauh lebih banyak dari kabupaten kota lainnya,” Ujarnya.
Novrizal juga menambahkan, untuk persentase angka kemiskinan ditentukan berdasarkan jumlah kalori yang masuk. Jika di bawah 200 kalori maka itu termasuk dalam kategori miskin. Bukan hanya di Kabupaten Seluma di daerah lain juga, mayoritas masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan lain ketimbang mencukupi kebutuhan kalorinya.
“Belum tentu jika masyarakat Seluma di Kaur di akan termasuk dalam kategori miskin. Karena setiap daerah itu berbeda garis kemiskinannya,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, untuk menentukan miskin atau tidaknya suatu daerah tidak hanya dilihat dari persentase angka kemiskinan. Melainkan juga dilihat dari indikator lainnya seperti garis kemiskinan. (Dilan)