DILANNEWS.COM, Seluma – Terhitung Tanggal 31 Desember 2023 mendatang, HGU PTPN VII pasang Pelawi akan segera berakhir. Perpanjangan HGU masih berproses di Panitia Pemeriksaan Tanah B yang selanjutnya disebut Panitia B yang merupakan panitia yang bertugas melaksanakan pemeriksaan, penelitian dan pengkajian data fisik dan data yuridis baik di lapangan maupun di kantor dalam rangka penyelesaian permohonan pemberian, perpanjangan, dan pembaruan Hak Guna Usaha.
Seperti diketahui, Proses perpanjangan HGU PTPN VII padang Pelawi mendapat penolakan dari PMAASB (Persatuan Masyarakat Adat Andalas Serawai Bengkulu) yang merupakan reinkarnasi dari FORMAJA (Forum Masyarakat Jago Bayo) yang menginginkan penundaan dan pengembalian Hak Adat (eks Masyarakat Jagobayo) yang mengklaim seluas 850 Ha dalam HGU merupakan hak adat.
Disampaikan oleh Hanudin selaku tokoh Masyarakat “Memang tanah tersebut milik eks masyarakat adat Andalas karena di lokasi tersebut mengalir sungai andalas dimana pada saat itu berdasarkan rapat marga andalas tanah tersebut diserahkan ke Pemda Provinsi Bengkulu. Kemudian dalam berita acara juga ada ketentuan bahwa apabila dalam jangka waktu 1 Tahun tidak diolah maka akan kembali ke Adat. Seharusnya momentum perpanjangan HGU ini dijadikan momentum oleh PTPN untuk bisa bersinergi dengan desa penyangga terutama.” imbuhnya.
Menyikapi adanya permasalahan tsebut, pihak PTPN VII padang Pelawi melalui Asisten Personalia Susongko menegaskan bahwa untuk PTPN sudah berdiri sejak 1987 dan tidak ada permasalahan. Terkait klaim dari pihak tertentu dipersilahkan dan tidak akan mengganggu proses perpanjangan HGU PTPN VII Padang Pelawi. Kegiatan sosial kemasyarakatan dengan Desa penyangga juga sudah berjalan termasuk sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Seluma dalam bentuk bantuan penerangan Jalan. (D001)
