DILAN NEWS, Seluma – Diduga terjadi penyelewengan anggaran Dana Desa (DD) Silpa Tahun 2022 di Desa Tebat Sibun Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma menuai kontroversi.
Ketika di konfirmasi wartawan Rabu, (29/3/2023) salah satu warga Desa Tebat Sibun Zaryadi menyampaikan bahwa, pekerjaan pembangunan jembatan gantung di Aik Pengurungan tersebut bersumber dari Dana Silpa Tahun Lalu dengan pagu anggaran sebesar Rp. 236 jt saat ini terhenti.
“harusnya di akhir tahun 2022 jembatan gantung itu sudah selesai, sudah lama kami menunggu realisasi jembatan gantung ini, karena ini adalah akses satu-satunya masyarakat untuk membawa hasil panen,” ucapnya.
Warga juga meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) dan Inspektorat Kabupaten Seluma, agar dapat memproses persoalan ini, serta meminta pertangungjawaban keuangan dana Tahun 2022.
Salah seorang pemborong Feri saat di konfirmasi Via telepon mengatakan pembangunan jembatan tersebut akan terealisasi jika uang yang di anggarkan oleh desa sudah diberikan.
“Dana tersebut sudah terealisasi Rp 117.000.000, dan dua hari lalu diserahkan lagi Rp 10.000.000, dari pagu anggaran Rp 236.433.000 juta. Untuk sisa dana yang belum diserahkan Rp 109.433.000 kami masih menunggu dari pemerintah desa, dan kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan jembatan gantung jika uang nya tidak ada,” ujar Feri.
Feri juga sudah menemui bendahara desa langsung, namun anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut sudah habis.
“saya menemui ke bendahara desa kata nya dana habis, jadi saya bingung, bagaimana mau selesai pekerjaan jembatan ini kalau dana tidak ada lagi, saya juga tidak tau kemana sisa dana tersebut. tambah Feri.
Nova selaku BPD Tebat Sibun saat diwawancarai Rabu, (29/03) mengatakan “iya betul, kemaren ada surat dari masyarakat tebat sibun di tujukan ke BPD, menanyakan soal jembatan gantung yang tak kunjung selesai dan berhenti pekerjaan nya. Jadi kami dari BPD pada Kamis, 16 Maret 2023 melakukan upaya hearing, bersama bapak Camat dan jajaran nya, Pendamping Desa, Kepala Desa beserta Perangkat, Ketua BPD dan seluruh Anggota BPD, dan tokoh masyarakat serta masyarakat.
Pada hearing tersebut masyarakat menanyakan soal isu di masyarakat dugaan sisa dana jembatan gantung di pinjam oleh oknum-oknum pemerintah desa, Pemerintah desa menjanjikan seminggu untuk melanjutkan pembangunan jembatan gantung.
Sementara itu tambahkan Nova bahwa dirinya sudah menghubungi kontraktor terkait permasalahan ini.
“Ya betul sih dia ngomong, tetap mengambil uang 10 juta dan dibelikan material secukupnya, namun hal ini dapat dimungkinkan bahwa pekerjaan itu akan sulit teselesaikan karena sisa anggaran yang belum dibayarkan itu cukup tinggi,” tutup Nova. (D001)