DILAN NEWS, Seluma – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais Kabupaten Seluma akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Menurunnya kualitas pelayanan RSUD diduga diakibatkan oleh kelalaian Direktur dalam mengatur manajemen pelayanan.
Sebelumnya, Anggota DPRD Seluma TOMIANTO mengeluhkan kualitas pelayanan RSUD dan kinerja pegawai (22/08). Kali ini disampaikan oleh masyarakat yang belum lama ini menyumbangkan darahnya untuk pasien di rumah sakit tersebut. Dirinya mengungkapkan bahwa tidak adanya service donor darah di UTD Tersebut.
“Masa, donor darah tidak diberikan susu dan telur, sedangkan saya sering donor di rumah sakit Bengkulu, setelah donor langsung dikasih susu, telur, roti dan lain-lain. Bukan tidak ikhlas dalam menolong sesama, melainkan harusnya rumah sakit memberikan service untuk pendonor,” sampai D (40 tahun) kepada awak media, Rabu (23/08/2023).
Sementara itu, darah yang disumbangkan oleh pendonor wajib dibayar oleh pasien, baik melalui umum maupun BPJS. Dapat diartikan bahwa hasil klaim biaya tersebut merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) selain untuk pengganti biaya kantong darah, administrasi, uji lab, dan lainnya.
Lebih lanjut dikatakan hal ini sudah berlangsung lama, tidak ada pembenahan. Harusnya Direktur RSUD Tais berbenah, agar dapat sejalan dengan program Bupati.
“Harusnya Direktur cek ke masing-masing bidang layanan, dengarkan masukan-masukan. Tidak begitu mahal biaya untuk mengadakan itu, paling 20-30 ribu. Orang yang donor itu sudah berbulan-bulan menjaga gizi tubuh untuk donor, masa pihak RSUD seperti ini,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Seluma saat dikonfirmasi mengatakan bahwa PAD dari RSUD Tais itu melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Ada tapi melalui BLUD, yang PAD nya dikembalikan kembali ke RSUD sesuai dengan mekanisme yang ada,” sampai Yuyun Afrianto. (D001)