DILAN NEWS, Seluma – Harapan Bupati Seluma untuk memberikan pelayanan sesuai dengan program Seluma melayani lagi-lagi harus kandas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais kebanggaan masyarakat Kabupaten Seluma.
Entah apa yang menjadi latar belakang RSUD Tais sehingga belakangan ini acap kali terjadi kontroversi, dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) yang kurang atau mungkin SDM pengelolaan di RSUD Tais yang belum mumpuni.
Diawali dengan investigasi keluhan keluarga pasien yang mengidap DBD harus membeli obat di apotek luar lantaran pihak RSUD Tais tak memiliki stok obat, serta lambannya proses klaim BPJS pembelian obat di apotek diluar RSUD Tais.
Usut punya usut, ternyata dari informasi yang berhasil dihimpun oleh media ini kalau stok obat yang kosong di RSUD Tais bukan hanya untuk obat DBD, tetapi beberapa jenis obat lainnya juga banyak yang kosong diantaranya, Jenis Sirup, Vitamin, Paracetamol dan beberapa jenis obat lainnya.
Tidak hanya itu, yang lebih mengejutkan lagi pihak RSUD Tais juga diduga ada tunggakan pada tahun 2023 kepada petugas yang sampai saat ini sudah menjelang bulan ketiga tahun 2024 tak kunjung dibayarkan.
Ketika dihubungi via pesan singkat WhatsApp Direktur RSUD Tais, Dr Raden Sanata, mengatakan belum siap diwawancarai terkait persoalan obat-obatan yang kosong dan dugaan yang lainnya, Ia hanya memili untuk mengurus proses pencairan klaim BPJS.
“besok jam 9 pagi bapak datang saja ke rumah sakit pak ketemu dengan saya. Kalau wawancara kami belum siap pak, tapi kalau mengurus dana uang obat yang nyangkut bisa,” jawabnya, sembari seraya menolak permintaan media ini untuk wawancara terkait beberapa persoalan dan dugaan di RSUD Tais.
Simak terus penelusuran dan investigasi media ini terkait beberapa persoalan dan dugaan-dugaan yang terjadi di RSUD Tais tercinta, kebanggaan masyarakat Kabupaten Seluma. (Rrt).
