DILAN NEWS, Seluma – Kasus dugaan Penyimpangan penggunaan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Afirmasi Tahun 2020 lalu kembali mencuat, di rasa tak kunjung tuntas Organisasi Masyarakat (Ormas) Pijar Bengkulu laporkan kasus tersebut. Menariknya, 12 nama baru diduga ikut terlibat, berikut ulasannya.
Andre Selaku sekretaris ormas pijar Provinsi Bengkulu saat dijumpai awak media, ia menyampaikan bahwa, ini merupakan dugaan korupsi Penyimpangan Penggunaan Dana BOS Afirmasi dan Kinerja SD dan SMP Tahun 2020 di Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
“ini merupakan dugaan korupsi Penyimpangan Penggunaan Dana BOS Afirmasi dan Kinerja SD dan SMP
Tahun 2020 di Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu,” jelasnya
Sambungnya lagi, dugaan penyimpangan itu meliputi Proyek pengadaan Laptop, dan berbagai perlatannoerlengkapan dalam rangka penanganan Covid-19.
“Dugaan Kasus Penyimpangan itu meliputi proyek pengadaan Laptop, Thermogun dan Hand Sanitizer untuk SD dan SMP, Pembelian Printer Untuk SD, Pembelian Infokus SD dan SMP, Peralatan Cuci Tangan SD dan SMP, Pembelian Masker untuk murid SD dan SMP. Kegiatan tersebut merugikan keuangan Negara,” jelasnya.
Di jelaskannya pula bahwa, “dugaan penyimpangan dana BOS ini, berdasarkan hasil Audit BPKP sebesar RP. 582 Juta.” Tutup Andre (rmt)
Berikut 12 inisial nama-nama baru yang di duga terlibat:
S, J, ZB, M, A, EH, YA, LM, H, H, PDJ, Y